When I think that you are my behalf...
Http://formybehalf.blogspot.com
1)
Diposting oleh
rydha's note
on Minggu, 26 Oktober 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (0)
sudah jadi kodrat bahwa kita lebih (sok) ahli menilai orang lain ketimbang diri sendiri. bahwa kita (merasa) lebih mengenal orang lain ketimbang diri kita sendiri. karena mata kita diciptakan hanya bisa melihat objek di depan kita tanpa mampu melihat langsung ke diri kita secara menyeluruh. kita hanya bisa melihat diri kita melalui cermin. tapi, kau tau kan, citra yang ditampilkan cermin itu (kadang) tidak sempurna. ada spot-spot yang blur, hilang. detailnya tidak jelas kelihatan. makanya, kadang kita mengira diki kita sudah baik saat berkaca, padahal cermin yang kita pandangi tidak sempurna memperlihatkan cacat-cacat kecil.
kita sibuk mengkritik orang lain, menilai, menyimpulkan bahwa kita sangat mengenal mereka. tapi sebenarnya kita tidak akan pernah bisa 100% mengenal orang lain. berapa lama pun waktu yang kita habiskan bersama mereka, kita tak akan mengenal mereka secara utuh. tetap ada sudut-sudut yang tersembunyi karena kita toh tidak bisa secara gamblang membaca apa yang mereka pikirkan, kita hanya melihat gerak tubuhnya, mendengar yang mereka ucapkan, tanpa bisa membaca apa yang tertulis dalam hati mereka. jadi, berhentilah merasa kau sudah mengenal seseorang 100% karena telah menghabiskan waktu sekian lama bersama, bahkan seorang ibu pun sering dapat dibohongi oleh anaknya.
kita sibuk mengkritik orang lain, menilai, menyimpulkan bahwa kita sangat mengenal mereka. tapi sebenarnya kita tidak akan pernah bisa 100% mengenal orang lain. berapa lama pun waktu yang kita habiskan bersama mereka, kita tak akan mengenal mereka secara utuh. tetap ada sudut-sudut yang tersembunyi karena kita toh tidak bisa secara gamblang membaca apa yang mereka pikirkan, kita hanya melihat gerak tubuhnya, mendengar yang mereka ucapkan, tanpa bisa membaca apa yang tertulis dalam hati mereka. jadi, berhentilah merasa kau sudah mengenal seseorang 100% karena telah menghabiskan waktu sekian lama bersama, bahkan seorang ibu pun sering dapat dibohongi oleh anaknya.
Diposting oleh
rydha's note
on Rabu, 16 April 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (1)
Jika Tuhan belum memberi,
Berarti saya belum siap menerima
Berarti saya belum siap menerima
Lagu "kolam susu"nya koesplus & Indonesia today???
Diposting oleh
rydha's note
on Selasa, 15 April 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (0)
Masih ingat nggak lagu Koesplus yang judulnya "Kolam Susu"??? Kalo menurut aku lagu itu memang cocok banget sama kondisi Indonesia. Emang kreayif banget dah om-om Koesplus yang nulis lagu itu. Kalo menurur aku sih, mereka punya pandangan luas ke depan hingga bisa memprediksi kondisi indonesia sekian tahun kedepan (>___<!)
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman.
Udah baca kan, Lirik lagu di atas?
"Bukan lautan hanya kolam susu". Iya, laut indonesia emang cuma wacana. Isinya dijarah, terumbu karangnya dirusak, lalu apa yg tersisa untuk anak cucu kita? Air garam doang? Makanya banyak yang makan nasi pake garam doang.
"Kail dan jala cukup menghidupimu". Bener banget!!! Kail dan jala emang bisa buat bertahan hidup doang. Buat makan sehari-hari. Buat sekolah? Buat hiburan? Buat ekonomi keluarga yang lebih baik? Kesehatan? Nggak usah ditanya. Udah pasti nggak cukup lah!
"Tiada badai tiada topan kau temui" sejauh hasil penelusuranku di google sih, emang benar tiada badai tiada topan tapi ada banyak gunung api yang dengan girangnya meletus di sana sini, tsunami, banjir... amazing banget kan negeri ini??
"Ikan dan udang menghampiri dirimu" sambil nanya 'wani piro???' Ya, iya lah... kita dihampiri sama ikan dan udang (tepatnya penjual ikan dan udang) di pasar. Mau ikan, ya wani piro..
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman.
Udah baca kan, Lirik lagu di atas?
"Bukan lautan hanya kolam susu". Iya, laut indonesia emang cuma wacana. Isinya dijarah, terumbu karangnya dirusak, lalu apa yg tersisa untuk anak cucu kita? Air garam doang? Makanya banyak yang makan nasi pake garam doang.
"Kail dan jala cukup menghidupimu". Bener banget!!! Kail dan jala emang bisa buat bertahan hidup doang. Buat makan sehari-hari. Buat sekolah? Buat hiburan? Buat ekonomi keluarga yang lebih baik? Kesehatan? Nggak usah ditanya. Udah pasti nggak cukup lah!
"Tiada badai tiada topan kau temui" sejauh hasil penelusuranku di google sih, emang benar tiada badai tiada topan tapi ada banyak gunung api yang dengan girangnya meletus di sana sini, tsunami, banjir... amazing banget kan negeri ini??
"Ikan dan udang menghampiri dirimu" sambil nanya 'wani piro???' Ya, iya lah... kita dihampiri sama ikan dan udang (tepatnya penjual ikan dan udang) di pasar. Mau ikan, ya wani piro..
"Orang bilang tanah kita tanah surga". Iya, itu kan kata orang. Wacana doang. Gosip doang. Biasanya kan yang wacana bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Tau sendiri, kan sekarang hoax di mana-mana.
"Tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Yang ini agak-agak metafora kalo menurut aku. Ya, liat aja lah gimana kondisi pertanian Indonesia, ketersediaan pangan, dan kondisi masyarakatnya. Banyak yang kelaparan, kekurangan makan, impor beras dan gula nggak pernah lupa. Makanya dimetaforakan jadi tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Gimana rakyatnya nggak kelaparan kalo yang ditanam tongkat kayu ama batu?? Emangnya batu ditanam bisa jadj singkong??
Wel, itu menurut aku.
Menurut kamu??
Diposting oleh
rydha's note
on Jumat, 11 April 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (1)
I know that time goes by and life goes on;
So we have to be strong and keep fighting.
But do an action is not as easy as say the beautiful words.
For any reason I don't know,
It's hard to detach myself from my past.
How can I reach the future if the past hold me tightly??
So we have to be strong and keep fighting.
But do an action is not as easy as say the beautiful words.
For any reason I don't know,
It's hard to detach myself from my past.
How can I reach the future if the past hold me tightly??
Diposting oleh
rydha's note
on Selasa, 08 April 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (0)
Terimakasih pernah mampir,
Sekarang (mungkin) saatnya mengucapkan selamat tinggal.
Maaf, pernah memaksamu untuk tinggal.
Sekarang aku (berusaha) sadar harus melepasmu pergi.
Kamu (mungkin) akan menemukan tempat-tempat yang lebih indah,
Pintu-pintu yang lebih bagus,
Rumah yang membuatmu betah tinggal
Tapi aku (pasti) tidak akan menemukan tamu seperti kamu.
Ah,
Sunyi sekali.
Kosong sekali.
Tapi, mana ada sih perpisahan yang tidak menyisakan kekosongan?
Yang ditinggalkan yang pasti nelangsa.
Jogja, 8 April 2014
Sekarang (mungkin) saatnya mengucapkan selamat tinggal.
Maaf, pernah memaksamu untuk tinggal.
Sekarang aku (berusaha) sadar harus melepasmu pergi.
Kamu (mungkin) akan menemukan tempat-tempat yang lebih indah,
Pintu-pintu yang lebih bagus,
Rumah yang membuatmu betah tinggal
Tapi aku (pasti) tidak akan menemukan tamu seperti kamu.
Ah,
Sunyi sekali.
Kosong sekali.
Tapi, mana ada sih perpisahan yang tidak menyisakan kekosongan?
Yang ditinggalkan yang pasti nelangsa.
Jogja, 8 April 2014
Damai
Diposting oleh
rydha's note
on Sabtu, 05 April 2014
Label:
ceritanya Rydha
/
Comments: (0)
Aku pasti bisa berdamai dengan perasaan
Seperti aku berusaha berdamai dengan keadaan
Mungkin lama...
Kau tau kan, waktu berjalan dari detik ke menit
Seperti aku berusaha berdamai dengan keadaan
Mungkin lama...
Kau tau kan, waktu berjalan dari detik ke menit