RSS

My Behalf

When I think that you are my behalf...

Http://formybehalf.blogspot.com

1)

sudah jadi kodrat bahwa kita lebih (sok) ahli menilai orang lain ketimbang diri sendiri. bahwa kita (merasa) lebih mengenal orang lain ketimbang diri kita sendiri. karena mata kita diciptakan hanya bisa melihat objek di depan kita tanpa mampu melihat langsung ke diri kita secara menyeluruh. kita hanya bisa melihat diri kita melalui cermin. tapi, kau tau kan, citra yang ditampilkan cermin itu (kadang) tidak sempurna. ada spot-spot yang blur, hilang. detailnya tidak jelas kelihatan. makanya, kadang kita mengira diki kita sudah baik saat berkaca, padahal cermin yang kita pandangi tidak sempurna memperlihatkan cacat-cacat kecil.

kita sibuk mengkritik orang lain, menilai, menyimpulkan bahwa kita sangat mengenal mereka. tapi sebenarnya kita tidak akan pernah bisa 100% mengenal orang lain. berapa lama pun waktu yang kita habiskan bersama mereka, kita tak akan mengenal mereka secara utuh. tetap ada sudut-sudut yang tersembunyi karena kita toh tidak bisa secara gamblang membaca apa yang mereka pikirkan, kita hanya melihat gerak tubuhnya, mendengar yang mereka ucapkan, tanpa bisa membaca apa yang tertulis dalam hati mereka. jadi, berhentilah merasa kau sudah mengenal seseorang 100% karena telah menghabiskan waktu sekian lama bersama, bahkan seorang ibu pun sering dapat dibohongi oleh anaknya.
Jika Tuhan belum memberi,
Berarti saya belum siap menerima

Lagu "kolam susu"nya koesplus & Indonesia today???

Masih ingat nggak lagu Koesplus yang judulnya "Kolam Susu"??? Kalo menurut aku lagu itu memang cocok banget sama kondisi Indonesia. Emang kreayif banget dah om-om Koesplus yang nulis lagu itu. Kalo menurur aku sih, mereka punya pandangan luas ke depan  hingga bisa memprediksi kondisi indonesia sekian tahun kedepan (>___<!)

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu.
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman.

Udah baca kan, Lirik lagu di atas? 
"Bukan lautan hanya kolam susu". Iya, laut indonesia emang cuma wacana. Isinya dijarah, terumbu karangnya dirusak, lalu apa yg tersisa untuk anak cucu kita? Air garam doang? Makanya banyak yang makan nasi pake garam doang.

"Kail dan jala cukup menghidupimu". Bener banget!!! Kail dan jala emang bisa buat bertahan hidup doang. Buat makan sehari-hari. Buat sekolah? Buat hiburan? Buat ekonomi keluarga yang lebih baik? Kesehatan? Nggak usah ditanya. Udah pasti nggak cukup lah!

"Tiada badai tiada topan kau temui" sejauh hasil penelusuranku di google sih, emang benar tiada badai tiada topan tapi ada banyak gunung api yang dengan girangnya meletus di sana sini, tsunami,  banjir... amazing banget kan negeri ini??

"Ikan dan udang menghampiri dirimu" sambil nanya 'wani piro???' Ya, iya lah... kita dihampiri sama ikan dan udang (tepatnya penjual ikan dan udang) di pasar. Mau ikan, ya wani piro..


"Orang bilang tanah kita tanah surga". Iya, itu kan kata orang. Wacana doang. Gosip doang. Biasanya kan yang wacana bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Tau sendiri, kan sekarang hoax di mana-mana. 

"Tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Yang ini agak-agak metafora kalo menurut aku. Ya, liat aja lah gimana kondisi pertanian Indonesia, ketersediaan pangan, dan kondisi masyarakatnya. Banyak yang kelaparan, kekurangan makan, impor beras dan gula nggak pernah lupa. Makanya dimetaforakan jadi tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Gimana rakyatnya nggak kelaparan kalo yang ditanam tongkat kayu ama batu?? Emangnya batu ditanam bisa jadj singkong??

Wel, itu menurut aku. 
Menurut kamu??

I know that time goes by and life goes on;
So we have to be strong and keep fighting.
But do an action is not as easy as say the beautiful words.
For any reason I don't know,
It's hard to detach myself from my past.
How can I reach the future if the past hold me tightly??
Terimakasih pernah mampir,
Sekarang (mungkin) saatnya mengucapkan selamat tinggal.
Maaf, pernah memaksamu untuk tinggal.
Sekarang aku (berusaha) sadar harus melepasmu pergi.

Kamu (mungkin) akan menemukan tempat-tempat yang lebih indah,
Pintu-pintu yang lebih bagus,
Rumah yang membuatmu betah tinggal
Tapi aku (pasti) tidak akan menemukan tamu seperti kamu.

Ah,
Sunyi sekali.
Kosong sekali.
Tapi, mana ada sih perpisahan yang tidak menyisakan kekosongan?
Yang ditinggalkan yang pasti nelangsa.

Jogja, 8 April 2014

Damai

Aku pasti bisa berdamai dengan perasaan
Seperti aku berusaha berdamai dengan keadaan
Mungkin lama...
Kau tau kan, waktu berjalan dari detik ke menit

Tuhan

Tuhan,
Berikan aku kekuatan untuk tetap berdiri.
Bukan karena aku ingin, tapi begitulah seharusnya.

Tuhan,
Berikan aku keikhlasan untuk selalu membuka pintuku
Tanpa menuntut mereka yang masuk
Untuk tetap tinggal.

Tuhan,
Tutup saja pikiranku
Agar aku tak perlu tau ada yang memanfaatkan kebaikanku,
Jika aku memang baik.

Tuhan,
Biarkan mereka hanya melihat senyumanku.
Biarkan aku menangis hanya saat kutundukkan kepalaku,
Ku tengadahkan tanganku
Dalam malam-malam yang hanya ada kau dan aku.

Tuhan,
Bungkamlah mulutku saat aku mulai banyak mengeluh.
Agar tak ada yang tau keluh kesahku,
Selain dirimu

Tuhan,
Tegarkan aku,
Kuatkan aku dalam langkah-langkahku
Mandirikan aku dalam perbuatanku
Sabarkan aku dalam tiap senyumanku

Jogja, 5 April 2014


asing

ma,
anakmu mulai resah.
tempat ini makin terasa asing
semakin kaki ini melangkah
semakin jalan-jalan ini sulit dipahami.

ma,
ini bukan tempat yang cocok untuk anakmu.
anakmu kesepian.
rasanya seperti berdiri di depan sebuah jalan yang sangat besar,
yang sangat ramai
orang-orang berlalu lalang
kendaraan saling mendahului
kericuhan di kiri kanan
dan anakmu kebingungan di tempatnya berdiri.

tempat ini asing sekali, ma.
sangat asing.
anakmu merasa tersesat
dia rindu jalan pulang

gedung-gedung di tempat ini angkuh sekali
rumah-rumahnya diam tak banyak bicara
senyum-senyum di sini kering sekali
mata-mata itu tak seutuhnya memandang

tempat ini aneh sekali
anakmu rindu jalan pulang

Jogja, Oktober 2013

Aduh, Aduh, Aduh

aduh
aku kangen setengah mati
layar handphone ini lekat aku tatapi
tidak kunjung ada di layar nama yang aku nanti
layarnya mati

aduh
aku ingin 
panggilan sayang itu lagi
sudah lama sekali
sampai rasanya sebentar lagi
aku akan lupa 
jangan,
jagan sampai aku lupa
ingatkan aku, panggil sayang lagi.

aduh,
aku ingin bersama lagi
tak apalah sekali-kali
kau marah mengomeli
kau repot menyuruh itu dan ini
lebih baik dari sunyi begini

aduh,
Ibu,
aku rindu setengah mati
anakmu ini rasanya rindu sekali.
jika perjalanan 24 jam dapat membawaku pulang
itu tak ada artinya,
aku sangat ingin kembali.


Jogja, 12 Oktober 2013

Selamat Hari Raya Idul Adha, Ma..

begitu besar hegemoni kasihmu, Ma...
begitu susah melepaskan diri dari belenggu 
kerinduan padamu.
semuanya jadi begitu terasa
saat tangan-tangan obatmu 
berjarak begitu jauh dariku

jika ada tangan yang paling ingin
ku jabat usai shalat ID nanti,
itu adalah tanganmu, ma...

jika ada orang yang paling ingin
ku dapatkan kata maafnya,
itu adalah darimu, ma...

selamat hari raya Idul Adha, ma...
sampaikan salamku pada Ayah,
bilang padanya,
anaknya pasti kembali
membawa kebanggaan untuknya
atas restu darinya
dan pengampunan darimu, ma...

Jogja, 14 Oktober 2013

Napak Tilas Jejak Masa Lalu

"satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan"
(Bondan & Fade to Black -- Kita Selamaya)


satu bait syair yang sepertinya biasa-biasa saja. Unsur puitiknya nggak gimana-gimana amat. Tapi tidak bagiku, kawan. Syair yang malam ini kudengarkan berulang-ulang. Syair yang sederhana ini, mengingatkanku bahwa aku memiliki kalian, ada sebuah memori yang menjadi penghubung antara aku dan kalian. Apa kau merasa demikian? aku merasakan itu kawan. 

Apa kau ingat kita pernah duduk bersila, bercerita entah apa saja di bawah tangga gedung kuliah usang kita? kampus yang sekali waktu ingin kita caci namun gedung usang itulah yang mengantarkan kita pada pijakan kita saat ini.

Apa kau ingat bagaimana nada tawamu saat itu?
sangat mengganggu--memekakkan telinga. Namun saat kau terselimuti sunyinya malam, kau mungkin merindukan kebisingan itu.

Apa kau bisa membayangkan jeleknya ekspresi kita saat kamera handphone jadul dengan pixel pas-pasan itu diarahkan pada wajah-wajah kucel kita? kau mungkin malu mengunggahnya ke jejaring sosial atau bahkan kau letakkan ke dalam folder-folder paling tersembunyi di dalam komputermu. Namun, kamu mungkin akan sagat ingin menikmatinya saat peliknya kehidupanmu kini mengikat dirimu dalam kurungan kegalauan. Sekedar agar kau bisa tertawa; agar kau merasa ada sahabat terdekatmu yang berdiri di sampingmu merangkul pundakmu.


apa kau masih bisa merasakan letihnya menunggu pak dosen yang tak kunjung datang? kita berjajar di koridor kampus  seperti gembel di emperan toko. duduk kosong sepanjang hari. Sebanyak apapun omelan keluhan yang kau luapkan saat itu, kau mungkin akan sangat menginginkannya saat kini berbagai kesibukan mengejarmu tanpa henti.

apa bulu kudukmu merinding mengingat dulu kita dikejar oleh tugas dan ujian--menghabiskan malam-malam kita dengan serentetan teori dan setumpuk kertas? mungkin sesaknya masih terasa saat kau mengingatnya lagi. Tapi kau akan merindukannya ketika kau dilingkupi kekosongan--bingung harus melakukan apa.

apa cita rasa mi instant gratisan itu masih bisa kau kecap sampai kini?? walau sekarang kau bisa mengecap hal-hal yang lebih baik, lidahmu mungkin akan rindu saat kau jengah mengecap makanan di restoran-restoran mahal.

apa kau masih ingat rahasia terbesar apa yang kau ungkapkan saat kita duduk melingkar dilingkupi gelak tawa, memutar botol kosong, ah, itu hal paling konyol kawan. tapi kau mungkin ingin memutar botol itu lagi saat kau duduk sendiri ditengah khusyu'nya malam, tak punya teman untuk berbagi ceritamu hari ini.


aku masih ingat semuanya, kawan.
masih dengan urutannya.
dan luar biasanya, aku melewati semuanya bersama kalian, kawan.
tak ada satu jejak pun yang terlewati dalam kesendirian.
sampai kini, saat aku menjejak jalan-jalan ini sendiri,
aku tau, aku merindukan jejak-jejak gaduh itu.

semua yang kuuraikan itu, kawan. semuanya biasa-biasa saja.
keseharian yang wajar-wajar saja.
Tak ada nilai estetinya.
Bukan kejadian fenomenal.
tapi
semakin jauh waktu membawa kita,
semakin usang kenangan itu,
semakin kita rindukan.
dan hal yang biasa itu menjadi luar biasa.

bisa aku meminta sesuatu?
sejau apapun waktu membawamu,
seindah apapun hidupmu kelak,
jejak-jejak masa lalu itu harus tetap ada bekasnya.
karen langkah-langkah itu
yang mengantarmu ke pijakanmu kini

Jogja, Oktober 2013

Together (tak tau judul yang pas)




"Selama hati kita masih di tempat yang sama, ke manapun kita melangkah, semuanya masih tetap sama"

Melihat status beberapa teman lama di jejaring sosial, kemudian kembali membuka rentetan folder foto jadul yang masih tersimpan apik di komputer, ah... betapa rindunya saya pada kalian, sobat.

cengiran lebar kalian yang seolah dunia ini akan indah selamanya, rangkulan tulus kalian yang seakan-akan kita akan selalu bergandengan sampai kakek nenek, pola tingkah lucu kalian yang nggak guna sama sekali selain untuk lucu-lucuan, lelucon-lelucon dan istilah konyol itu, semua masih tersimpan dengan rapi di sini kawan. Bukan hanya dalam folder-folder foto dan video ini. Tapi di dalam sini juga... Apa kalian juga masih menyimpannya???

begitu cepat 4 tahun itu berlalu, kawan. Waktu melejit begitu saja. Begitu cepat sampai kita tak menyadarinya. Atau mungkin karena kita terlalu sibuk dengan kebersamaan kita?? Asyik menikmati bahagianya nongkrong di bawah tangga gedung perkuliahan, di kantin si Tante, di koridor-koridor ruang kuliah, di parkiran kampus, di pantai yang menjadi rumah tempat kita pulang?? hahaha...

begitu banyak yang terjadi,
sangat banyak yang berarti,

saat kembali membuka foto-foto itu, 
aku mereka-reka kembali semua yang pernah terjadi, 
kawan, sudah banyak yang kita lalui,
dan aku baru begitu menyadari,
semuanya sungguh berarti.


masih ingatkah kamu, kawan??
kita pernah saling berkubu. kemudian waktu menyatukan semuanya. Cinta ikutan nimbrung menebarkan manisnya. persaudaraan mengukuhkan semuanya.

kita tumbuh bersama,
menuju kedewasaan dalam lingkar persahabatan kita.
menyokong dan mendukung, membangun mimpi-mimpi dan tujuan kita.
kemudian kita mulai mengambil langkah menuju mimpi-mimpi itu.
aku baru menyadari,
kita sudah saling berjauhan sekarang. menempuh kehidupan kita masing-masing. 
tidak mengapa. kita boleh saja saling berjauhan.
asal kita tetap saling mengingat. asal kita tetap menyisakan ruang untuk memori itu tetap tinggal.
kita akan bertemu lagi, di waktu dan keadaan yg lebih baik...

Jogja, Oktober 2013

Tidak perlu kamu mencari, karena dia selalu bersama kamu

ada banyak orang yang bertanya-tanya dimana mereka bisa mendapatkan sahabat sejati. ada juga yang bilang mencari sahabat sejati itu susah. saya juga pernah punya pendapat yang sama. namun, satu peristiwa mengajarkan saya bahwa seperti kata gita gutawa "tak perlulah kita keliling dunia" mencari karena sahabat sejati itu selalu bersama kita, jika kita mau menyadarinya... 

masih ingatkah kalian judul sebuah sinetron yang pernah tayang di RCTI "Tuhan ada dimana-mana"?? ya.... Dia!! Dia yang ada di mana-mana itu lah yang merupakan sahabat sejati manusia. Tuhanmu (Allah) adalah sahabat sejatimu. Dialah sahabat yang tidak akan pernah menghianatimu. Dialah sahabat yang paling mengerti kamu. Dialah sahabat yang paling bisa diandalkan... 

saat saya berkata demikian, salah seorang teman saya balas bertanya "bagaimana mungkin kamu bilang Allah itu sahabat? sahabat itu saat qt susah, kita bisa curhat ke dia dan dia memberikan saran-sarannya pada kita. saat kita butuh bantuan, dia akan bergerak membantu kita. saat kita bingung dia membantu memilihkan yang kira2 baik bagi kita. itulah sahabat" begitu katanya kepada saya. 

kalau definisi sahabat adalah seperti itu, sadarkah kita bahwa Allah memenuhi semua kriteria itu??? 

Allah mengizinkan kita untuk curhat segala keluh kesah kita padaNya melalui shalat dan doa-doa kita. saat kita sedang galau & resah, laksanakanlah shalat lail. itulah cara Allah membuat kita lebih tenang. saat kita bingung pilihan mana yang tepat, allah menjawab pilihan kita lewat shalat istikhara. saat kita membutuhkan bantuan, Allah membantu kita melalui shalat dhuha. yang terpenting adalah, jika kamu mau percaya, Allah paling tau apa yang kamu butuhkan dan dia tidak pernah sedetikpun meninggalkan kamu... 

ada banyak hal lagi yang membuat Allah menempati kedudukan "our best friend forever". kamu bisa mnemukannya sendiri jika kamu mau lebih banyak mnelaah apa yang telah kamu lalui dab kamu peroleh selama ini. apa yang saya tulis dalam catatan singkat ini adalah beberapa contoh saja agar kita ingat & menelaah lebih banyak. semoga kita tidak menjadi orang yang meninggalkan Allah karen Allah tidak pernah meninggalkan kita (^_^)

Maret 2012

Untuk Ibuku

ibu, 
anakmu patah hati lagi... 
ini sudah yang ke sekian kalinya, bu.. 
bangunan hati anakmu yang belum utuh ini roboh lagi. 
seperti tulang patah yang belum tersambung sempurna kmudian cidera lagi... 
sakit sekali, bu 
ibu, dia tidak tau betapa besar rasa sayang anakmu ini padanya. 
ibu, dia salah mengira bahwa cinta itu tumbuh karena intensitas bertemu. 
cinta tubuh karena intensitas kita saling berbagi cerita, kan bu?? 
ibu, tolong sadarkan dia... 
bahwa anakmu ini mnyayangi dia sepenuhnya dan apa adanya.. 
ibu, biar ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu malam ini... 
elus rambutku hingga aku terlelap, bu... 
hati dan perasaan anakmu terlalu lelah... 
dan hari-hari belakangan ini terasa berjalan begitu berat dan lambat.. 
berikan anakmu ini kekuatan, bu... 
agar anakmu bisa memberikan cinta yang sehangat cinta ibu, pada pria itu.. 
agar ia tau, semuanya tulus adanya...

Kendari, 6 November 2012

MANTRA "KAASI", PUISI LISAN PADA MASYARAKAT MUNA DAN BUTON

Mantra merupakan salah satu tradisi yang tumbuh subur di masyarakat nusantara. Dalam dunia sastra, mantra dikategorikan sebagai sastra lisan, yaitu karya sastra yang secara oral diwariskan dari generasi ke generasi. Semua etnis di nusantara ini memiliki mantra-mantra tertentu yang mereka yakini mengandung kekuatan magis. Mantra-mantra ini ada yang diyakini sebagai penyembuh penyakit bahkan sampai pada mantra yang dipakai untuk kejahatan.

Di Sulawesi Tenggara, ada mantra yang diyakini sebagai mantra pengasih. Jenis mantra ini dimiliki oleh masyarakat etnis Muna dan Buton. Baik dalam masyarakat Muna maupun Buton, mantra ini disebut "kaasi" yang bisa diartikan "pengasih" atau "rasa kasih/ sayang". Sesuai dengan namanya, penggunaan mantra ini ditujukan agar si pemakainya dicintai, disayangi, serta mendapatkan simpati dari orang-orang yang melihatnya.

Dalam transmisinya, mantra ini hanya boleh diajarkan kepada orang yang masih dalam satu garis keturunan. Jika mantra ini diketahui oleh orang lain, diyakini khasiatnya akan luntur. Oleh karena itu, saat mengajarkannya, dipastikan tidak ada orang lain yang mendengar selain orang yang akan diajari. Karena alasan itu juga, mantra kaasi ada banyak jenisnya karena tiap garis keluarga memiliki mantra kaasi-nya masing-masing yang hanya mereka ajarkan pada keturunan mereka.

Ditinjau dari segi struktur tematik dan formulaiknya, mantra ini bisa digolongkan dalam sastra lisan puisi--dikatakan oleh Lord (1981) bahwa untuk menentukan adalah sebuah karya termasuk sastra lisan atau bukan dapat dilihat dari struktur formulaik dan tematiknya. Formulanya dapat dilihat dari pengulangan-pengulangan kata yang terdapat dalam mantra. Walaupun terdapat banyak versi dan muncul dalam dua etnis berbeda yaitu Muna dan Buton, namun terdapat formula yang sama dalam tiap mantra. Mantra ini umumnya terdiri dari tiga bait. Di tiap baitnya selalu ada pengulangan kata "kaasi" berupa "repetition" dan "penambahan imbuhan, misalnya: kamaasiku, maasiaka, maasiku, kokaa-kaasi, maasi-asi, kaa-kaasi, maasi. Kesemua kata-kata ini merupakan modifikasi dari kata kaasi yang kurang lebih memiliki makna yang sama.

Tidak hanya struktur formulaiknya, mantra-mantra kaasi juga memiliki struktur tematik berupa pengulangan tema. Baik mantra kaasi dalam etnis Muna maupun Buton, temanya selalu sama yaitu mengenai permohonan untuk dikasihi/disayangi. Umumnya, tema bait pertama adalah "perbandingan". Diri manusia dibandingkan dengan benda-benda yang dianggap indah, misalnya:

I onto aku kana moontono mina te gola

Kana moontono bulawa somongkilono

Dia melihatku bagai minyak dan gula

Bagai seorang melihat emas yang berkilau.

Bait kedua bertema "permohonan", yaitu permohonan kepada Allah agar dicintai/dikasihi oleh orang yang melihatnya. Sedangkan bait ketiga yang sekaligus bait terakhir berisi pujian kepada sang pencipta yaitu Allah SWT bahwa semuanya terjadi hanya atas kehendak dan berkah dari Allah lalu diakhiri dengan kalimat tasbih. Penyebutan nama Allah SWT dan permohonan yang ditujukan kepada Allah SWT ini menunjukkan bahwa perkembangan kebudayaan kedua etnis ini sangat dipengaruhi oleh agama Islam.

Selain mantra kaasi, masih banyak sastra-sastra lisan Nusantara yang menunggu untuk kita eksplorasi. Tidak hanya melihat strukturnya, tapi bisa jadi nilai-nilai dan makna yang ada di dalamnya. Belajar dari budaya, kita belajar tentang menjadi bijak. Mengenal budaya berarti mengenal identitas kita. Mari cintai budaya sendiri :)