RSS

saat kamu mendapatkan sesuatu, kamu harus merelakan sesuatu yang lain




Saat kamu menginginkan sesuatu, kamu harus mengorbankan sesuatu yang lain. kamu tidak bisa mendapatkan keduanya. Telah ada Tuhan yang mengaturnya, kamu tidak mampu memaksakan keegoisanmu untuk memiliki segalanya...

Hari ini saya belajar lagi. Bahwa Tuhan telah mengatur segalanya dengan begitu sempurna. Bahwa Tuhan telah membagi keberuntungan dan ujian bagi umatnya dengan begitu adil. Bahwa kita tinggal menjalani dan percaya pada keadilan Tuhan.

Ini sebuah kisah tentang Riana dan Hendri.
Dua orang mahasiswa yang memiliki ambisi besar untuk sukses dan mendapatkan hal-hal yang luar biasa. Suatu ketika, ada pengumuman beasiswa pertukaran pemuda ke Amerika. Mahasiswa yang lulus seleksi akan mendapatkan kesempatan belajar gratis di Amerika selama 3 bulan. Riana dan Hendri, tanpa membuang waktu langsung mendaftarkan diri dan mulai mengurus semua berkas yang dibutuhkan.

Selang satu bulan, hasil seleksi tahap I pun keluar. Pada saat itu, Hendri berhasil lolos da Riana gagal. Riana merasa sangat terpukul. Ia merasa tidak percaya dengan hasil seleksi itu. Dalam hati ia bertanya-tanya ‘kenapa Hendri lolos dan saya tidak?menurut saya, saya lebih hebat dari Hendri. Semua orang di kampus pun mengakui saya yang lebih hebat.’ Dan bukan hanya Riana yang berspekulasi seperti itu. Anak-anak kampus pun sibuk mempertanyakan kenapa yag lolos adalah Hendri, bukan Riana. Sementara menurut pengamatan mereka selama ini, Riana lebih hebat dari Hendri. Kalau Hendri saja bisa lolos, harusnya Riana yang selama ini dinilai sebagai mahasiswa brilian bisa lolos dengan lebih mudah. Apalagi saat seleksi kedua selesai, Hendri dinyatakan lolos ke Amerika. Orang-orang makin hebh dan Riana makin terpukul.  

Waktu terus berjalan. Hendri mempersiapkan diri berangkat ke Amerika da Riana memutuskan untuk fokus pada kuliahnya da lekas menjadi sarjana berhubung sebentar lagi ia akan memasuki tahun ke-4. Kemudia Hendri sibuk memamerkan aktifitas-aktifitasnya di luar negeri dan Riana sibuk mempersiapkan penelitian dan thesisnya.

3 bulan berlalu tanpa terasa. Riana, dengan gilang gemilang, tanpa rintangan, dengan mudah—orang-orang bahkan terheran-heran kenapa bisa ada orang yang dengan mudahnya, seperti tak ada kendala—melewati semua tahap demi tahap ujian akhirnya dan menjadi salah satu wisudawan terbaik. Dan di saat yang sama Hendri kembali dari luar negeri.
Pulang dari luar negeri, Hendri berusaha mengejar ketinggalannya dan mengurusi perihal ujian akhirnya agar lekas menjadi sarjana juga. Tapi alangkah susahnya—Riana sampai geleng-geleng kepala tak bisa membayangkan begitu banyaknya kendala yang Hendri hadapi hanya untuk memakai toga dan dinyatakan sebagai sarjana. Riana membayangkan, kalau ia mendapatkan kesulitan yang sama seperti yang dialami Hendri, mungkin dia akan menyerah saja pada studinya.

Menurut saya, ini sebuah pelajaran kawan. Setahun saya mengamati dan bertanya-tanya—sebuah tanda tanya besar—tentang kisah di atas itu. Dan baru hari ini saya bisa menyimpulkan sesuatu. Mungkin kesimpulan saya ini kurang tepat atau bahkan salah. Namun, paling tidak, saya belajar. Dari kisah ini saya belajar untuk berpikir lebih positif. Bukan masalah benar salah, tepat tidak tepatnya interpretasi kita, tapi bagaimana interpretasi kita terhadap sesuatu itu bisa memberikan hal yang positif bagi diri kita. Dan saya mendapatkan sesuatu yang positif dari penyimpulan saya.

Okeh, kawan. Kembali ke masalah kesimpulan. Saya menyadari kebenaran sebuah kalimat yang sering saya ragukan selama ini: “saat kamu mendapatkan sesuatu, kamu harus merelakan sesuatu yang lain”. saat kita memahami ini, kawan, kita akan jadi pribadi yang lebih baik: Mensyukuri apa yang kita peroleh, ikhlas kehilangan sesuatu dan belajar untuk tidak egois.

Saat kita memahami kalimat di atas, kita akan sadar bahwa Tuhan itu maha adil, kawan. Sangat adil. Super sekali!! Saat kamu kehilangan sesuatu hari ini, Tuhan memberikanmu keberuntungan lain di waktu yang lain. dengan memahami itu, kamu akan jadi seseorang yang lebih ikhlas dan melihat kesusahan dari sisi yang lebih positif. Dan kamu pasti tau, kawan. Pikiran yang positif akan membawa ke hal-hal positif pula J

Saya memahami ini sekarang, kawan. Bahwa saya harus siap dan ikhlas menerima sesuatu  yang buruk seperti halnya saya selalu siap menerima keberuntungan-keberuntungan tak terduga J

Keep spirit dan tetap berusaha untuk jadi lebih baik, kawan. Jangan lupa untuk selalu TERSENYUM. Senyum 100% yang lebih hebat dari pesona cleopatra. Hehehe :D 

0 komentar:

Posting Komentar